Rabu, 17 Juni 2009

The Power of Muslim

Masih ingat cerita perang Mu’tah ?

Ini adalah cerita perang kolosal dan fenomenal yang menggambarkan bagaimana kekuatan yang dibangun di atas landasan spritualitas mampu mengalahkan pasukan yang hanya mengandalkan kekuatan fisik.

Ini adalah cerita perang antara pasukan muslim yang berjumlah 3.000 orang dengan pauskan koalisi Romawi dan pasukan gabungan kabilah-kabilah Arab yang berjumlah total 200.000 orang? Bisa dibayangkan bagaimana 3 ribu pasukan melawan 200 ribu tentara ? Bayangkan ini adalah perang klasik yang bersenjatakan pedang, tombak panah dan juga tangan kosong. Tidak ada senapan, bom cluster, pesawat, helikopter dan senjata modern lainnya.

Dengan jumlah yang tidak imbang ini wajar muncul nada dan gejala kegelisahan pada sebagian kaum muslimin. Melihat gelagat ini Abdullah bin Rawahah membakar optimisme dengan menyatakan:

”Wahai kaum!Demi Allah, sungguh yang kalian benci untuk kalian keluar adalah meminta mati syahid! Kita tidak memerangi manusia karena jumlah, kekuatan atau banyaknya mereka. Kita tidak memerangi mereka, kecuali karena agama yang Allah memuliakan kita dengannya. Maka majulah, karena di sana ada satu dari dua kebaikan: menang atau mati syahid”.

Kemudian terjadilah pertempuran hebat. Strategipun diatur sedemikian rupa.

Khalid bin Walid, sebagai pimpinan pasukan muslim, membuat taktik seolah-olah pasukan bantuan datang dari Madinah. Apa yang terjadi selanjutnya? Pasukan koalisi musuhpun mundur. Inilah yang dikatakan orang Romawi:

’Jika apa yang telah dilakukan oleh tiga ribu orang pasukan kaum muslimin terhadap kita telah kita lihat, lalu bagaimana jika bantuan pasukan mereka tiba, yang tidak diketahui jumlah dan kekuatannya”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar